Posts
CARA UNTUK BERSYUKUR ATAS NIKMAT YANG DIKARUNIAKAN ALLAH SWT
📯Post Owner
Suara Mania Post
B ersyukur akan membuat kita terbebas dari segala belenggu kecemasan dan kekhawatiran, selain itu bersyukur juga bisa melapangkan rezeki kita. Allah telah berfirman dalam Al – Qur’an : “Jika kalian bersyukur pada-Ku, niscaya kutambah padamu (nikmat-Ku). Tapi jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azabku amatlah keras”. (QS. Ibrahim : 7) Bersyukur menurut islam yakni wujud terimakasih seorang hamba kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diperolehnya. Bersyukur dapat diterapkan dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. Allah Ta’ala berjanji bahwa akan melipatgandakan karunianya kepada orang-orang yang senantiasa bersyukur. Yaitu orang menerima takdirnya dengan ikhlas, lapang dada, menghadapi cobaan dengan bersabar dan tidak mengeluh maka Allah akan menaikkan derajat mereka. Sedangkan orang-orang yang kufur nikmat dan selalu merasa kurang maka hidup mereka tidak diberkahi oleh Allah SWT. Cara untuk bersyukur : “Bersyukur adalah sikap positif yang harus kita miliki agar
Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?
Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....
👍 POPULER POST
MENYADARI SIR ALLAH DALAM DIRI
📯Post Owner
Suara Mania Post
Menyadari Sir Allah dalam Diri. Menyedari akan sir atau rahsia Tuhan ada di dalam diri adalah peringkat kemuncak dalam mushāhadah Nur Muhammad. Kesedaran ini disebut juga dengan kesedaran hakikat, iaitu terbukanya pintu makrifatullah. Apabila seorang hamba telah dibukakan pintu makrifatnya maka ia akan mendapatkan ketenangan berupa kenikmatan sinaran rohani yang berlimpah-limpah. Cahaya cinta dan kasih sayang yang membuatkan seorang hamba semakin dekat kepada sumbernya, bahkan masuk dan bermandikan cahaya itu. Cahaya Allah akan memenuhi seluruh lapisan dalam rongga dada, selama manusia berkehendak, mencari dan menemukan-Nya. Kendala yang menghalangi seorang mukmin mendekati Tuhannya adalah dosa dan maksiat, kerana boleh menggelapkan hati senubari. Kebersihan rohani dan kesucian kalbu adalah sesuatu yang paling berharga agar sinar Allah (nûr Allāh) bertahta terus-menerus dalam hati dan jiwa. Antara cara yang ditunjukkan untuk mengekalkan kebersihan rohani dan kesucian kalbu ada
BAPAK PARA SUFI - IMAM ALI KW BIN ABI THALIB
📯Post Owner
Suara Mania Post
Di antara sekian banyak sahabat Nabi, hanya Ali bin Abi Thalib-lah yang diberikan sebutan karamallahu wajhah; sebuah sebutan yang juga berarti doa "Semoga Allah memuliakan wajahnya" atau "Allah telah memuliakan wajahnya." Semua ulama sepakat bahwa doa itu hanya dikhususkan untuk Imam Ali saja seperti halnya sebutan shalallahu 'alaihi wa alihi wassalam untuk Nabi Muhammad. Ada beberapa riwayat yang menjelaskan hal ini. Salah satu riwayat diantaranya menjelaskan alasan tentang doa itu. Pertama, di antara semua sahabat Nabi saw, hanya Ali bin Abi Thalib yang tidak pernah menyembah berhala. Dia masuk Islam dalam usia yang masih kecil sehingga tak sempat beribadah kepada berhala. Artinya, wajahnya tak pernah disujudkan kepada berhala. Ali kecil langsung sujud kepada Allah swt. Alasan kedua, Imam Ali adalah orang yang dikenal tak pernah melihat aurat, baik aurat dirinya sendiri maupun aurat orang lain. Konon, dalam sebuah pertemuan di Shiffin, pasukan Imam Ali
TUBUH KOSONG - AL HIKAM 7 IBNU 'ATHO'ILLAH AS SYAKANDARY Ra
📯Post Owner
Suara Mania Post
HIKMAH ke 7 7. “Jangan meragukan janji Alloh” ٭ لا يُشكـِّكنَّك فى الوَعدِ عدمُ وقوعِ المَوْعُودِ وانْ تَعَيَّنَ زمَنـُهُ لـءـلاَّيَكونَ ذٰ لكَ قَدحاً فى بصيرَتكَ واِخـْماَداًلِنورِ سَرِيرَتِكَ ٭ 7."Jangan sampai kamu merasa ragu, terhadap janji Alloh, karena tidak terlaksananya apa yang telah dijanjikan itu, walaupun telah tertentu waktunya, supaya tidak menyalahi pandangan mata hatimu, atau memadamkan cahaya hatimu." Manusia sebagai hamba tidak mengetahui kapankah Alloh akan menurunkan karunia dan rahmat-Nya, sehingga manusia jika melihat tanda-tanda ia menduga, mungkin telah tiba saatnya, padahal bagi Alloh belum memenuhi semua syarat yang dikehendaki-Nya, maka bila tidak terjadi apa yang telah diduganya, hendaknya tidak ada keraguan terhadap kebenaran janji Alloh subhanahu wata'ala. Sebagaimana yang terjadi dalam Sulhul [perdamaian] Hudaibiyah, ketika Rasululloh shallalloahu 'alaihi wasallam, menceritakan mimpinya kepada sahabat
SAAT ABU NAWAS MENGUNGKAP PEMERAS DALAM ISTANA
📯Post Owner
Suara Mania Post
Alkisah, penjaga pintu gerbang utama istana mengadukan perlakuan tidak mengenakan Abu Nawas kepada dirinya. Ia ditaboki Abu Nawas berkali-kali. "Tuanku Paduka yang mulia, ampun beribu ampun. Hamba datang kemari mengadukan Abu Nawas yang telah menaboki hamba berkali-kali tanpa suatu kesalahan. Hamba mohon keadilan dari Baginda,” adu sang penjaga gerbang. Baginda segera memerintahkan pengawal untuk memanggil Abu Nawas. Setelah Abu Nawas berada di hadapan Baginda ia ditanya. "Hai Abu Nawas! Benarkah kau telah menaboki penjaga gerbang istana ini berkali-kali?” tanya Baginda Raja. "Ampun Tuanku, hamba melakukannya karena sudah sepatutnya dia menerima tabokan itu,” jawab Abu Nawas. "Apa maksudmu? Coba kau jelaskan sebab musababnya kau menaboki orang itu?" tanya Baginda. "Tuanku, hamba dan penunggu pintu gerbang ini telah mengadakan perjanjian bahwa jika hamba diberi hadiah oleh Baginda maka hadiah tersebut akan dibagi dua. Satu bagian untuknya satu bagian untu
PERCAKAPAN KANJENG SUNAN KALIJAGA DAN SYEKH SITI JENAR
📯Post Owner
Suara Mania Post
PERCAKAPAN KANJENG SUNAN KALIJAGA DAN SYEKH SITI JENAR (Sebuah Kisah Fiktif) Ada kecenderungan terjadi kerunyaman sosial ketika muncul pihak-pihak yang membiaskan diri akan keberadaan Syech Siti Jenar dengan mengenalkan diri sebagai Syeh Lemah Abang. Syeh Lemah Abang ini membawa ajaran dan tata aturan yang kaku dan memecah belah ummat, dilakukan oleh beberapa orang secara terorganisir. Karena masyarakat menganggap Syeh Lemah Abang dan Syeh Siti Jenar sebagai pihak yang sama maka, ajaran murni yang dibangun oleh Syech Siti Jenar menjadi tercemar. Syech Siti Jenar merupakan nama samaran bagi seseorang yang mengalami peningkatan ilmu namun tak lagi bisa menggunakan namanya sendiri. Maka ia kemudian membuat nama yang lain. Adalah Sunan Kalijaga sendiri yang memproses diri secara sirr berkaitan dengan pertanggungjawaban ilmu. Nama Siti Jenar merujuk pada peristiwa tanah kuning yakni lemah yang dicangkul menjadi emas oleh Sunan Kalijaga pada peristiwa bersama Ki Ageng Pandan Aran.