Posts
CARA TEPAT PENAMPILAN DIRI
📯Post Owner
Suara Mania Post
LIMA TIPS KEPERCAYAAN DIRI TINGGI Menjaga Penampilan Diri Seseorang yang berprofesi sebagai karyawan ataupun pimpinan dituntut untuk selalu berfikir selangkah lebih maju. Tidak hanya itu, ia juga dituntut untuk selalu menjaga penampilan. Mengapa penampilan menjadi tuntutan dalam pekerjaan ? Coba bayangkan jika pada pagi hari seorang karyawan datang ke kantor dengan baju kusut dan wajah semerawut. Dapat dipastikan karyawan tersebut kurang sedap dipandang atau tidak elok. Model atau gaya penampilan yang menarik atau cendrung biasa saja dapat mempengaruhi mood seseorang. Memang benar ada pepatah inggris yang berbunyi, “don’t judge the book by the cover”. Akan tetapi, dari sisi penampilan, orang lain bias menilai diri anda seperti apa. Ingatlah bahwa penampilan diri yang biasa saja dapat menurunkan kepercayaan diri. Lingkungan sekitar siap menilai setiap penampilan anda. Ketahuilah bahwa baik atu buruk bukan anda sendiri yang menilainya. Rekan kerja dan atasan cendrung m
Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?
PANDANGAN TAUHID HAKIKI
📯Post Owner
Suara Mania Post
BERHIMPUN Berhimpun Syareat, Tarekat, Hakekat dan Makrifat dinamakan Diri yang empat Berhimpun Iman, Islam, Tauhid, Makrifat dinamakan Nurani Berhimpun Ujud, Ilmu, Nur , Syuhud dinamakan Syawa’an Berhimpun Hayat, Kudrat, Iradat, Ilmu dinamakan Sirr Berhimpun Nafas, Anfas, Tanafas, Nufus dinamakan Insan Berhimpun Tanah, Air, Api, Angin dinamakan Jisim Berhimpun Badan, Hati, Nyawa, Rasa dinamakan Rohani Berhimpun Wadi, Maddi, Mani, Manikam dinamakan Basyariah Berhimpun Kulit, Daging, Tulang dan Urat dinamakan Jasad Berhimpun Loh, Kalam, Nur , Akal dinamakan Manusia Berhimpun Warna, Rupa, Rasa, Penciuman dinamakan Jasad Berhimpun Roh, Nur, Kalam, Akal dinamakan Ruh Idhafi Berhimpun Zat, Sifat, Asma, Afa'al dinamakan Allah Berhimpun Jamal, Jalal, Kamal, Kahar dinamakan Ya Dzal Jalalli wal Ikram. SIRI SATU Dinamakan = SYAREAT = Menyembah Allah Ta’ala dengan perbuatan, mengerjakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang oleh Rasu
Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?
Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....
👍 POPULER POST
CARA UNTUK BERSYUKUR ATAS NIKMAT YANG DIKARUNIAKAN ALLAH SWT
📯Post Owner
Suara Mania Post
B ersyukur akan membuat kita terbebas dari segala belenggu kecemasan dan kekhawatiran, selain itu bersyukur juga bisa melapangkan rezeki kita. Allah telah berfirman dalam Al – Qur’an : “Jika kalian bersyukur pada-Ku, niscaya kutambah padamu (nikmat-Ku). Tapi jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azabku amatlah keras”. (QS. Ibrahim : 7) Bersyukur menurut islam yakni wujud terimakasih seorang hamba kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diperolehnya. Bersyukur dapat diterapkan dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. Allah Ta’ala berjanji bahwa akan melipatgandakan karunianya kepada orang-orang yang senantiasa bersyukur. Yaitu orang menerima takdirnya dengan ikhlas, lapang dada, menghadapi cobaan dengan bersabar dan tidak mengeluh maka Allah akan menaikkan derajat mereka. Sedangkan orang-orang yang kufur nikmat dan selalu merasa kurang maka hidup mereka tidak diberkahi oleh Allah SWT. Cara untuk bersyukur : “Bersyukur adalah sikap positif yang harus kita miliki agar
TUBUH KOSONG - AL HIKAM 7 IBNU 'ATHO'ILLAH AS SYAKANDARY Ra
📯Post Owner
Suara Mania Post
HIKMAH ke 7 7. “Jangan meragukan janji Alloh” ٭ لا يُشكـِّكنَّك فى الوَعدِ عدمُ وقوعِ المَوْعُودِ وانْ تَعَيَّنَ زمَنـُهُ لـءـلاَّيَكونَ ذٰ لكَ قَدحاً فى بصيرَتكَ واِخـْماَداًلِنورِ سَرِيرَتِكَ ٭ 7."Jangan sampai kamu merasa ragu, terhadap janji Alloh, karena tidak terlaksananya apa yang telah dijanjikan itu, walaupun telah tertentu waktunya, supaya tidak menyalahi pandangan mata hatimu, atau memadamkan cahaya hatimu." Manusia sebagai hamba tidak mengetahui kapankah Alloh akan menurunkan karunia dan rahmat-Nya, sehingga manusia jika melihat tanda-tanda ia menduga, mungkin telah tiba saatnya, padahal bagi Alloh belum memenuhi semua syarat yang dikehendaki-Nya, maka bila tidak terjadi apa yang telah diduganya, hendaknya tidak ada keraguan terhadap kebenaran janji Alloh subhanahu wata'ala. Sebagaimana yang terjadi dalam Sulhul [perdamaian] Hudaibiyah, ketika Rasululloh shallalloahu 'alaihi wasallam, menceritakan mimpinya kepada sahabat