Posts
CARA BERPIKIR ALAMIAH
📯Post Owner
Suara Mania Post
Berpikir Alamiah Berpikir alamiah adalah proses berpikir hasil pembacaan ayat-ayat kauniah, ia bisa berupa gejala-gejala alam, tanda-tanda sosial, budaya, politik, ekonomi, lingkungan, maupun agama. Pola berpikir ini tidak memiliki aturan baku, atau standar sistematis yang harus ditaati. Bahkan sebaliknya, melalui pola berpikir ini ragam teori dan aturan baku dapat dimunculkan. Pola berpikir ini memerlukan daya kepekaan luar biasa dari seorang pemikir dalam mengamati ragam gejala di sekitarnya. Pola berpikir alamiah tidak membutuhkan gelar pendidikan formal, karena universitas bagi para pemikir alamiah adalah kehidupan yang ia jalani itu sendiri. Bagi para pemikir alamiah, gejala dan perubahan baru di lingkungannya merupakan informasi penting guna menyusun langkah-langkah strategis dalam menyikapi ragam kemungkinan yang akan terjadi. Terkadang memang tidak logis, nyeleneh dalam pandangan teori akademis, dan menyimpang dihadapan estimasi kapitalis. Namun, apa yang d
Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?
CARA BERPIKIR DAN BERTINDAK
📯Post Owner
Suara Mania Post
Berpikir dan Bertindak “Biarkanlah mereka (didunia ini) makan dan bersenang-senang karena dilalaikan oleh angan-angan (kosong), kelak mereka akan mengetahui ( akibat dari perbuatan tersebut).” (Q.s. al-Hijr [15]:3). Berpikir saja tanpa tindakan lebih lanjut sama juga bohong, namun bertindak tanpa berpikir berarti sombong. Berpikir dan bertindak tak ubahnya dua sisi mata uang, yang antara satu dengan lainnya saling membutuhkan, sebab “sebuah tindakan adalah kesimpulan akhir persepsi pikiran, dan persepsi pikiran adalah efek akhir sebuah tindakan,” begitu para pendahulu menjelaskan. Mereka juga menegaskan, bahwa “apa pun aktivitas yang dilakukan seseorang, itu tak berarti apa-apa bila pikiran tidak disertakan.”(ibnu khaldun). Bukankah informasi dari Nabi SAW. Sebagaimana disampaikan Aisyah ra. Menyatakan : “Pertanggungjawaban yuridis tidak berlaku pada : 1) orang yang tidur sampai ia bangun ; 2) anak kecil sampai ia dewasa ; 3) orang gila sampai ia sembuh.” (H.r. an-Nasai).
Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?
Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....
👍 POPULER POST
CARA UNTUK BERSYUKUR ATAS NIKMAT YANG DIKARUNIAKAN ALLAH SWT
📯Post Owner
Suara Mania Post
B ersyukur akan membuat kita terbebas dari segala belenggu kecemasan dan kekhawatiran, selain itu bersyukur juga bisa melapangkan rezeki kita. Allah telah berfirman dalam Al – Qur’an : “Jika kalian bersyukur pada-Ku, niscaya kutambah padamu (nikmat-Ku). Tapi jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azabku amatlah keras”. (QS. Ibrahim : 7) Bersyukur menurut islam yakni wujud terimakasih seorang hamba kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diperolehnya. Bersyukur dapat diterapkan dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. Allah Ta’ala berjanji bahwa akan melipatgandakan karunianya kepada orang-orang yang senantiasa bersyukur. Yaitu orang menerima takdirnya dengan ikhlas, lapang dada, menghadapi cobaan dengan bersabar dan tidak mengeluh maka Allah akan menaikkan derajat mereka. Sedangkan orang-orang yang kufur nikmat dan selalu merasa kurang maka hidup mereka tidak diberkahi oleh Allah SWT. Cara untuk bersyukur : “Bersyukur adalah sikap positif yang harus kita miliki agar
TUBUH KOSONG - AL HIKAM 7 IBNU 'ATHO'ILLAH AS SYAKANDARY Ra
📯Post Owner
Suara Mania Post
HIKMAH ke 7 7. “Jangan meragukan janji Alloh” ٭ لا يُشكـِّكنَّك فى الوَعدِ عدمُ وقوعِ المَوْعُودِ وانْ تَعَيَّنَ زمَنـُهُ لـءـلاَّيَكونَ ذٰ لكَ قَدحاً فى بصيرَتكَ واِخـْماَداًلِنورِ سَرِيرَتِكَ ٭ 7."Jangan sampai kamu merasa ragu, terhadap janji Alloh, karena tidak terlaksananya apa yang telah dijanjikan itu, walaupun telah tertentu waktunya, supaya tidak menyalahi pandangan mata hatimu, atau memadamkan cahaya hatimu." Manusia sebagai hamba tidak mengetahui kapankah Alloh akan menurunkan karunia dan rahmat-Nya, sehingga manusia jika melihat tanda-tanda ia menduga, mungkin telah tiba saatnya, padahal bagi Alloh belum memenuhi semua syarat yang dikehendaki-Nya, maka bila tidak terjadi apa yang telah diduganya, hendaknya tidak ada keraguan terhadap kebenaran janji Alloh subhanahu wata'ala. Sebagaimana yang terjadi dalam Sulhul [perdamaian] Hudaibiyah, ketika Rasululloh shallalloahu 'alaihi wasallam, menceritakan mimpinya kepada sahabat