KEMAMPUAN DIRI MERAIH TUJUAN

Memiliki kemampuan mengatur diri untuk meraih tujuan
Keyakinan akan kemampuan diri atu self-efficacy adalah konsep utama berpengaruh besar terhadap perilaku. Secara teknis, hal ini didefinisikan sebagai penilaian seseorang terhadap kemampuan diri sendiri dalam mengatur dan melaksanakan suatu segi tindakan yang dibutuhkan untuk medapatkan hasil kerja yang telah ditentukan sebelumnya. 

Keyakinan memiliki kemampuan diri untuk meraih tujuan berdasarkan kompetensi yang selama ini dimiliki. Keyakinan akan kemampuan diri ini bukan merupakan bagian dari keterampilan, melainkan penilaian seseorang mengenai apa yang dapat dilakukannya dengan keterampilan yang dimilikinya itu. Self-efficacy merupakan rasa percaya akan kemampuan diri untuk mengatasi kesulitan agar tetap unggul dalam berbagai situasi.

Seseorang merasa yakin bahwa dirinya dapat berhasil mengerjakan suatu pekerjaaan. Hasil dari perkiraan orang itu adalah pekerjaan akan menghasilkan suatu keluaran (outcome) sesuai dengan yang diinginkan. Melakukan suatu pekerjaan akan bergantung pada keyakinan dapat melakukannya secara maksimal. Jadi, bukan sekedar teori perkiraan atau kemungkinan bahwa pekerjaan yang dilakukan akan berhasil sekalipun tanpa memiliki kemampuan.

Ada beberapa keutamaan memiliki kemampuan mengatur diri sendiri untuk meraih tujuan. 

Pertama, mampu menghindari situasi yang diyakini akan melampaui kemampuannya dalam mengatasi hal tersebut. Situasi yang jauh dari jangkauan baik pikiran ataupun energy akan dihindari. Sebab jika ia memaksakan diri hanya akan berakibat fatal bagi dirinya. Terlebih, kegagalan itu berhubungan dengan pekerjaan yang disanggupinya. Hal ini secara pasti akan mencoreng citra diriya.

Kedua, keyakinan akan kemampuan diri akan berdampak pada keputusan untuk berani mencoba atau menolak suatu pekerjaan (tugas). Keputusan ini penting karena akan melibatkan orang tersebut dalam menjalankan tanggungjawabnya. Hal yang penting digarisbawahi dari hal ini ialah melihat kapasitas diri dalam mengerjakan tugas.

Ketiga, penilaian terhadap kemampuan diri juga akan berdampak terhadap sejumlah energi atau usaha yang akan dikerahkan oleh seseorang. Begitu pula derajat ketekunannya dalam mengerahkan usaha tersebut jika dihadapkan pada berbagai rintangan tahu waktu yang panjang.

Keempat, rasa pecaya akan kemampuan diri akan menghasilkan berbagai perasaan atau emosi dalam mengantisipasi suatu tindakan. 

Sebagai contoh, seorang pekerja yang ditugasakan oleh pimpinannya untuk memperbaiki computer rusak. Pekerja tersebut memang memiliki kemampuan memperbaiki computer karena ia lulusan D3 mekatronika. 

Ia tentu merasa senang dan bangga karena keberadaannya diperhitungkan oleh atasan. Sebaliknya, apabila mengira dirinya akan mengalami kegagalan maka akan timbul perasaan negatif, seperti khawatir atau takut. Perasaan-perasaan seperti inilah yang akan berdampak pada tindakan. Jadi pikiran adalah sumber dari berbagai perasaan.

Suatu penelitian menemukan bahwa seorang pekerja yang memiliki keyakinan tinggi terhadap kemampuan pribadi sebagai pekerja tangguh akan mengerahakan usaha besar. Ia juga akan mengalami konsekuensi karier lebih baik. 

Sebaliknya, saat seorang pekerja menilai sebagai situasi yang sulit, ia hanya akan mengerahkan sedikit usaha dan sebagai konsekuensinya akan mendapatkan hasil yang kurang baik. Keyakinan kuat terhadap kemampuan diri akan membantu seseorang untuk tabah menghadapi kegagalan dalam berbagai situasi penuh tantangan.

Related Posts



Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Comments

Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY : SUARA MANIA POST ||| 🔔siulanmania@gmail.com

👍 POPULER POST

CARA UNTUK BERSYUKUR ATAS NIKMAT YANG DIKARUNIAKAN ALLAH SWT

HARI KESEHATAN MENTAL SEDUNIA, INI TEMA TAHUN INI DAN SEJARAHNYA

TAK LAGI MAYORITAS

NERAKA MENURUT SYAIKH SITI JENAR

MAN CITY VS NORWICH, AGREGAT 14 -1 TEGASKAN REKOR MENTERENG THE CITIZENS

🚀LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

FOLLOWERS