CARA MENGATASI KEGAGALAN BANGKIT DARI KEGAGALAN
KISAH TENTANG RIDHO PARA KEKASIH
ALLAH
Kala itu tahun
paceklik. Sulit sekali makanan dan buah-buahan. Meski begitu, Rasulullah SAW
tetap mengutuskan pasukan tentaranya hal ini karena beliau tidak pernah
bersandar pada sarana sebesar beliau bersandar kepada Tuahannya. Beliau
membekali pasukanya sedikit bekal yang tersedia, beliau pun lupa membekali
salah satu pasukannya Hudair. Hudair adalah seorang muslim papa yan tidak
dikenal dan diperhitungkan.
Tapi, tidak ketersediaan bekal tidak mencegahnya dan menyurutkannya maju untuk
berangkat perang. Ia terus berjalan dibelakang pasukan dengan penuh sabar dan
ikhlas menanggung lapar. Dan ia tak henti-hentinya mengucapkan : “Tiada Tuhan
selain Allah, Allah Maha Besar, Segala puji hanyak milik Allah, dan tiada daya
dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah”. (La ilaha illallah wallahu akbar
walhamdulillah wala haula quwwata illa billah).
Ia juga selalu
berkata ; “ya Tuhan pemeliharaku, sebaik-baiknya bekal adalah perjalanan ini”. Memang barisan paling belakang pasukan muslim
biasanya terdiri dari orang-orang muslim papa. Mereka tidak punya onta yang
kuat dan cepat atau mereka berjalan kaki demi melindungi barisan belakang dari
serangan mendadak.
Diujung ekor
pasukan itu Hudair terus berjalan dalam lapar. Hingga Jibrilpun datang menemui
Nabi SAW dan berkata : “ Tuhanku mengutusku kepadamu untuk mengabarimu bahwa
engkau membekali pasukan tetapi lupa membekali Hudair. Sekarang ia dibarisan
belakang tak henti-hentinya berkata : Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha
Besar, segala puji hanya milik Allah dan tiada daya dan kekuatan kecuali atas
pertolongan Allah (La ilaha illallah wallahu akbar walhamdulillah wala haula quwwata
illa billah). Ia juga selalu berkata ; “ya Tuhan pemelihara ku sebaik-baiknya bekal
adalah perjalanan ini”. Sungguh ucapannya itu , pada hari kiamat akan menjelma
cahaya meliputi antara lagit dan bumi. Karena itu, antarkanlah bekal untuknya.
Maka Nabi SAW
mengutus seseorang untuk mengantar bekal. Beliau berpesan kepada utusan itu agar
ketika tiba menemui Hudair, ia mengingat apa yang diucapkan Hudair. Juga
meminta utusan itu untuk mengatakan kepada Hudair ; “Sesungguhnya Rasulullah
SAW mengucapkan salam untukmu ; semoga keselamatan dan rahmat Allah untukmu”.
Rasulullah juga mengabarimu bahwa beliau lupa tidak membekalimu. Lalu Tuhanku
mengutus Jibril; telah menyebut namamu dan memberitahuku kedudukanmu. Selang beberapa
waktu tibalah utusan itu melihat Hudair. Ia dengarkan Hudair selalu mengucapkan
: “Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, segal puji hanya milik Allah dan
tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah (La ilaha illallah
wallahu akbar walhamdulillah wala haula quwwata illa billah)”. Ia juga selalu
berkata ; “ya Tuhan pemelihara ku sebaik-baiknya bekal adalah perjalanan ini”.
Ia pun
menghampiri Hudair, menyapanya dan berkata : “Sesungguhnya Rasulullah SAW
mengucapkan salam untukmu. Beliau berkata ; sungguh aku lupa , hingga Jibril
diutus kepada ku dari langit mengingatkanku padamu.
Mendengar pesan Rasulullah
SAW ini, Hudair bertahmid memuji dan memuji Allah serta bersalawat untuk Nabi
SAW. Lalu Hudair berkata : “Segala puji hanya milik Allah Tuhan sekalian alam.
Tuhanku telah mengingatkanku dari atas tujuh langit dan dari atas arsy Nya,
menyangi rasa laparku dan kelemahanku. Wahai Tuhan pemeliharaku, sebagaimana
engkau tidak melupakan Hudair, jadikanlah Hudair tidak melupakanmu”.
Utusan
itupun mengingat ucapan Hudair dan pulang menemui Nabi SAW. Ia mengabari beliau
ucapan Hudair ketika ia temui dan ucapan Hudair ketika ia menyampaikan pesan
beliau. Maka Rasulullah SAW bersabda : “Adapun engkau, seandainya engkau (waktu
itu) mengangkat kepalamu kelangit, pasti kau saksikan ucapannya itu bersinar
terang meliputi seisi antara langit dan bumi”.
👉RELATED POSTS : TUBUH KOSONG,
Comments
Post a Comment
BERIKAN KOMENTAR ANDA SEUAI TOPI DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ARTIKEL ATAU KONTEN BERIKUT INI : ???