CARA KERJA SYETAN MENYESATKAN MANUSIA

Syetan dengan sedaya upaya akan menutupi hati manusia dari menerima nur illahi. Karena sesuai kodratnya setiap manusia mempunyai jiwa yang suci, didalam jiwa ada tiga sifat yang menyertainya; mutmainah, lawammah dan amara bi’su. Dalam perjalanan hidup manusia tersebut, mulai dari kanak-kanak hingga dewasa, mana diantara ketiga sifat jiwanya itu yang mendominasi. Mana diantara ketiga sifat itu yang menjadi pemimpin atas dirinya, jika ia mampu menghalau usaha syetan yang ingin menyesatkannya, semoga saja ia selamat dari bujuk rayu. Sedangkan jika ia tidak bisa mengendalikan hawa nafsu dalam dirinya, maka kemungkinan ia akan mengikuti langkah-langkah syetan.

"...dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkanmu dari jalan Allah." (QS. As Shaad:26)

Syaitan akan senantias menutupi hati manusia adalah dengan cara menghidupkan hawa nafsu tercela (nafs lawammah) dan membawanya ke arah maksiat serta kegelapan. Syetan akan membimbingnya ke jalan kefasikan, sebagaimana sudah ditetapkan bagi manusia memang mengenal adanya jalan kemungkaran. Manusia yang sudah masuk ke dalam perangkap syetan dan membiarkan jiwanya menjadi kotor dan tercemar lama kelamaan dalam dirinya berjangkit berbagai penyakit hati seperti: dengki, iri, ujub, congkak, riya, sombong dan sebagainya. Jika jiwa sudah mengetahui dan sadar bahwa tindakannya itu salah dan ia membiarkan dirinya dalam perbuatan dosa dan tidak berusaha memperbaiki diri dan bertobat. Lalu allah membiarkan dirinya tersesat sebagaimana yang tertera dalam firman-Nya surah (Jaastsiyah:23) yang bermaksud:

“Maka pernahkan kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmunya dan Allah telah mengunci mata pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya?. Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah membiarkannya sesat. Maka mengapa kamu tidak mengambil iktibarnya.”

Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah bahwa hakikat menuju jiwa yang tenang adalah ketika seorang manusia mengenal dirinya dan mengenal juga Pencipta-Nya, maka dengan serta merta ia juga akan memahami dan mengetahui arah tujuan hidupnya. Jiwa yang tenang adalah jiwa yang dapat mengenali tugas dan kewajiban, bisa membedakan mana jalan kebenaran dan mana jalan kefasikan, bisa mengendalikan diri terutama hawa nafsunya, bisa mengenali kebutuhan jiwanya sendiri serta bisa menjadikan diri terutama jiwanya bernilai manfaat bagi orang lain. Baca Juga : Ini-lora-fadil-anggota-dpr

Jiwa yang tenang adalah hakikat ketenangan sejati dari dalam hati dan bisa membuat seseorang memiliki keteguhan hati dalam menentukan sikap dan bertindak menetukan jalan hidupnya sendiri menuju cahaya kebenaran illahi. Sebagaimana firman Allah tentang hati yang tenang berikut ini :
"hai jiwa yang tenang, kembalilah pada Tuhanmu dengan hati yang tenang lagi di ridhoi. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaku, masuklah ke dalam syurgaku". QS Al Fajr; 27-30.

Related Posts



Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Comments

Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY : SUARA MANIA POST ||| 🔔siulanmania@gmail.com

👍 POPULER POST

CARA UNTUK BERSYUKUR ATAS NIKMAT YANG DIKARUNIAKAN ALLAH SWT

HARI KESEHATAN MENTAL SEDUNIA, INI TEMA TAHUN INI DAN SEJARAHNYA

TAK LAGI MAYORITAS

NERAKA MENURUT SYAIKH SITI JENAR

MAN CITY VS NORWICH, AGREGAT 14 -1 TEGASKAN REKOR MENTERENG THE CITIZENS

🚀LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

FOLLOWERS