HAKIKAT JIWA, AN NAFS DAN KALBU

Ada baiknya kita mengetahui dulu siapa sosok Jiwa yang menghuni raga kita ini. Jiwa atau Nafs dan biasa orang menyebutnya Soul juga memiliki sisi ghaib yang sama sekali tidak bisa kita definisikan dengan sempurna. Siapa sosok jiwa yang dimaksud dan dimana letak dan penempatannya? An Nafs atau Jiwa adalah yang memiliki bentuk atau wujud atau susuk yang belum tergambarkan, yang diciptakan dari unsur alam yaitu min sulaatin min thiin (ekstrak/saripati alam), maka dari itu sosok jiwa adalah wujud yang mudah berdaptasi dengan alam kehidupan dunia (membutuhkan asupan energi yang berasal dari alam), sedangkan Roh bukan tercipta dari unsur alam ataupun dari unsur yang sama dengan Malaikat maupun Jin, ia adalah jisim yang hingga sekarang masih merupakan bagian dari rahasia Allah swt.

Semua berawal ketika jiwa ini disumpah untuk meyakini keberadaan Tuhan yang Esa, maka memang ia mengakui dan tidak menyanggah hal tersebut. Bahwa ada kekuatan yang berkuasa atas dirinya dan ia sudah mengakui dan ia mau menjadi saksi di hari akhir kelak. Jiwa ini adalah sosok yang merasa, berkehendak, memahami, dan menerima. Ia bisa membedakan dan bisa mengerti sebuah perintah dari Tuhannya. Jiwa ini sangat memahami bahwa ia sangat bergantung pada penciptanya, bawa ia akan selalu membutuhkan pertolongan Sang Pencipta. Sehingga jelaslah, bahwa setiap jiwa manusia ketika dilahirkan ke dunia ini ia sudah memahami hakikat ketuhanan. Dan Ia dilahirkan sudah dalam kondisi mengenal konsep penciptaan. berikut firman Allah swt dalam surah (Al Araaf:172) yang bermaksud:

“Dan Ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman : ”Bukakankan Aku ini Tuhanmu”, mereka menjawab :”Bahkan engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi”. Kami lakukan demikaian agar di hari akhirat kelak kamu tidak mengatakan: sesunggunya kami adalah oran-orang lalai terhadap keesaaaan Mu.

Itulah sebabnya setiap Jiwa manusia pasti akan senantiasa mencari tahu keberadaan Tuhan meski ilmu mereka sangat minim, meski mereka berusaha menjauhinya, mereka tidak pernah berhenti untuk mempercayai bahwa ada kekuatan yang Maha dahsyat di dunia ini. Jiwa tidak akan merasa tenang sampai pada tahap ia mengetahui siapa sosok yang yang harus disembah dan diagungkan. Karena diawal mereka sudah terikat janji dan sumpah untuk selalu hanya mengabdi kepada-Nya.

Hakikat kebutuhan beragama sudah ada sejak manusia lahir ke bumi ini. Mulai dari jaman nabi Adam hingga datanglah kemajuan baru dengan lahirnya Nabi Muhammad saw yang membawa risalah kebenaran dengan Kitab suci Al Quran. Meski selama perjalanannya memang ada sebagian ajaran yang menyimpang dan tidak sesuai akidah, namun itu akhirnya bisa dikembalikan pada kebenaran. Didalam al quran sudah terangkum dan tersusun jelas ajaran-ajaran dari nabi sebelumnya, mulai dari Kitab Taurat, Jabur dan Injil menjadi sebuah kitab yang sempurna. Dan semuanya memiliki masa berproses dengan waktu yang cukup panjang. Baca Juga : Pilihan-jalan-ketakwaan-dan-kefasikan

“Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat allah, membersihkan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. QS. Ali Imran :164.

Related Posts



Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Comments

Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY : SUARA MANIA POST ||| 🔔siulanmania@gmail.com

👍 POPULER POST

CARA UNTUK BERSYUKUR ATAS NIKMAT YANG DIKARUNIAKAN ALLAH SWT

HARI KESEHATAN MENTAL SEDUNIA, INI TEMA TAHUN INI DAN SEJARAHNYA

TAK LAGI MAYORITAS

NERAKA MENURUT SYAIKH SITI JENAR

MAN CITY VS NORWICH, AGREGAT 14 -1 TEGASKAN REKOR MENTERENG THE CITIZENS

🚀LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

FOLLOWERS