SUFI DALAM BAHAYA
📯Post Owner
Suara Mania Post
Permusuhan mazhabi dan tidak adanya toleransi terhadap suatu ajaran, telah meminta banyak korban jiwa, dan telah menciptakan daftar martir yang cukup panjang dalam Islam abad pertengahan. Titik kulminasi atas penolakan terhadap kaum Sufi tentulah pada apa yang dikenal sebaga Sufi-Martir — sebutan yang diperkenalkan oleh Louis Massignon, pakar tasawuf asal Prancis, penyingkap-terpelajar tragedi yang menimpa Al-Hallaj yang dihukum mati secara mengerikan di Baghdad pada 26 Maret 922.
Korban lainnya dari kekolotan yang kejam itu adalah Ayn Qudhat Al-Hamadhani (7 Mei 1131) di Hamadhan dan As-Suhrawardi Maqtul (1191) di Aleppo. Tetapi jangan pernah dilupakan, bahwa pembunuhan sufi juga terjadi di negeri sendiri yaitu Syekh Siti Jenar di Cirebon (atau Demak) pada akhir abad ke-15, Abdul Hamid Abulung di Banjar Kalimantan Selatan yang dieksekusi atas nasihat Muhammad Arsyad Al-Banjari kepada sultan Banjar Tahmidullah II, dan seorang pengikut Hamzah Fansuri dan Syamsuddin Sumatrani di Aceh yang dibakar sampai mati atas fatwa Nuruddin Ar-Raniri, mufti kerajaan Aceh saat itu (1638-44).
Bila dicermati, jarak waktu antara martirnya Al-Hallaj dengan Ayn Qudhat tak kurang dari 209 tahun, dan antara Ayn Qudhat dengan As-Suhrawardi Maqtul adalah 60 tahun. Jarak waktu ini menunjukkan tidak begitu kerapnya pembunuhan para sufi pada abad pertengahan. Namun, fenomena mutakhir pembunuhan para sufi justru sangat mencengangkan, karena jarak waktunya kian mendekat dan bukan mustahil memang terdapat upaya sistematis dan terencana untuk membunuhi para sufi atas nama permusuhan mazhabi dan tiadanya toleransi atas kaum sufi.
Data menunjukkan, pada 24 November 2017, 305 jamaah Salat Jumat di Masjid Rawda di kota Bir Al-Abd, Sinai utara, Mesir, yang dikenal sebagai masjid sufi, tewas, dan 128 luka-luka. Pelakunya adalah kelompok ISIS (Negara Islam).Bila dicermati, jarak waktu antara martirnya Al-Hallaj dengan Ayn Qudhat tak kurang dari 209 tahun, dan antara Ayn Qudhat dengan As-Suhrawardi Maqtul adalah 60 tahun. Jarak waktu ini menunjukkan tidak begitu kerapnya pembunuhan para sufi pada abad pertengahan. Namun, fenomena mutakhir pembunuhan para sufi justru sangat mencengangkan, karena jarak waktunya kian mendekat dan bukan mustahil memang terdapat upaya sistematis dan terencana untuk membunuhi para sufi atas nama permusuhan mazhabi dan tiadanya toleransi atas kaum sufi.
Pada akhir 2016, Ansar Beit Al-Maqdis mengaku bertanggungjawab atas pembunuhan tokoh sufi tertua di Sinai Soliman El-Harez serta penghancuran dua tempat peribadatan kaum sufi.
Februari 2017, bom meledak di makam seorang sufi, Lal Shahbaz Qalandar, di Pakistan tenggara. Pada 2016, militan ISIS membagikan gambar tentang eksekusi seorang sufi. Pada tahun yang sama, Taliban, membunuh seorang penyanyi sufi Pakistan yang terkenal, Amjad Sabri. Pada tahun 2010 makam orang sufi lainnya Data Ganj Bakhsh (Al-Hujwiri, penulis kitab Kasyf al-Mahjub) dibom di Pakistan.
Seorang pemimpin muslim sufi, Mohammad Sahidullah, dicincang sampai mati dekat kota Rajshahi, Bangladesh utara pada 6 Mei 2016. Dia tampaknya dibunuh karena dianggap tidak sejalan dengan pemahaman Islam kaum ekstremis.
Nurjahan Begum, seorang perempuan sufi berusia 91 tahun digorok di rumahnya di Dhaka, Bangladesh, pada akhir Januari 2017. Kejadian ini merupakan kejadian yang ke-14 kalinya di Bangladesh seorang pemimpin sufi dibunuh sejak tahun 2013 dalam serangan-serangan yang didorong motif keagamaan.
Kaum sufi, yang mengikuti suatu bentuk mistikal Islam yang sudah dipraktikkan di Pakistan selama berabad-abad, telah diserang oleh para militan muslim Sunni garis keras. Seorang pengebom bunuh diri di salah satu dari tempat-tempat sufi yang tertua dan sangat populer di Pakistan menewaskan sedikitnya 10 orang di antaranya Muhammad Shahid, dan melukai 24 orang di timur kota Lahore di dalam suatu serangan yang diklaim oleh Taliban Pakistan.
Rangkaian pembunuhan ratusan sufi itu terjadi antara 2010 - 2017.
Jika pembunuhan atas Al-Hallaj atau Ayn Qudhat Al-Hamadani tidak melulu beralasan agamawi karena di dalamnya terdapat unsur politik, maka alasan keagamaan menjadi satu-satunya alasan yang diusung oleh kelompok ekstremis yang membunuhi ratusan sufi di antara 2010-2017.
Peter Gottschalk, seorang cendekiawan dari tradisi Islam dan Hindu, menuturkan banyak muslim dan non-muslim di seluruh dunia merayakan orang-orang kudus atau sufi dan berkumpul untuk beribadah di rumah ibadah dan kuil mereka. Praktik semacam itu, bagaimanapun, tidak sesuai dengan ideologi Islam dari kelompok revivalis yang tidak toleran seperti ISIS.
Sebaliknya, ISIS menemukan praktik-praktik ini mengancam ideologi mereka.
Banyak sufi dilatih dalam “tarekat” di mana seorang mursyid dengan hati-hati membentuk murid. Rumi, misalnya, mendirikan tarekat Mawlawiyah yang terkenal sebagai “Whirling Dervishes” alias para Penari Sama’, sebagai ciri untuk penampilan khas mereka. Ini adalah ritual di mana praktik ini dipercaya dapat memperdalam hubungan mereka dengan Tuhan melalui tarian yang berputar-putar yang dimaksudkan untuk membangkitkan pengalaman religius.
Ketika beberapa dari para sufi ini wafat, rakyat biasa datang untuk menziarahi makam mereka sebagai tempat yang memancarkan “baraka,” sebuah istilah yang berkonotasi “berkat”, “kekuatan” dan “kehadiran.”
Beberapa jamaah menganggap baraka sebagai pendorong doa mereka, sementara yang lain menganggapnya sebagai sebuah energi ajaib yang bisa diserap dari dekat sebagai sebuah tempat suci.
Mengapa kelompok seperti ISIS dengan keras menentang mereka? Gottschalk berpendapat, ada dua alasan: Pertama, beberapa sufi sengaja mengabaikan konvensi Islam dari rekan-rekan mereka, yang menyebabkan banyak orang di komunitas mereka mengutuk pandangan dan praktik mereka yang tidak ortodoks.
Kedua, banyak umat Islam, tidak hanya para militan, menganggap pengabdian suci yang dilakukan sufi hanya sebagai takhayul dan menyamakannya dengan penyembahan berhala. Popularitas di kalangan umat Islam dan non-muslim terhadap pemujaan makam telah memberi peringatan kepada banyak muslim konservatif.
Sementara bagi kaum sufi, situs makam sufi menawarkan ungkapan dari Islam tentang apa artinya mencintai Tuhan.
Di Asia Selatan, lagu pujian khusus — ”qawwali “— dinyanyikan di kuil-kuil ini yang mengekspresikan nilai-nilai Islam dengan menggunakan citra dan dilakukan sebagai sebuah pengabdian. Di daerah lain, tradisi pengabdian lainnya telah muncul, sementara zikir (memuja Tuhan dengan menyebut nama-nama Allah dan kata pujian) menjadi sangat populer. Baca Juga : Islam-itu-mengandung-empat-huruf
Namun, terlepas dari ideologi dan tujuan yang berbeda yang membedakan mereka satu sama lain, kelompok Islam yang tidak toleran seperti Taliban dan ISIS menolak pemujaan yang mempratikkan tarian dan nyanyian sebagai praktik yang tidak Islami (oleh karena itulah alasan pembunuhan oleh Taliban, atas penyanyi qawwali terkenal di dunia Amjad Sabri).
Dalam pandangan mereka, doa kepada makam sufi adalah penyembahan berhala.
Berkat ekspansi global dari kelompok revivalis Islam pada abad yang lalu, dorongan untuk mencapai keberagaman mutlak telah menjadi begitu kuat dan meluas. Keganasan serangan di Mesir, Bangladesh, dan Pakistan seperti tergambar di atas tidak hanya menunjukkan kekuatan keyakinan, tapi juga bagaimana ISIS dan ekstremis lainya sangat berpengaruh di dalam menilai keunggulan dan popularitas tradisi sufi.
Dengan satu kalimat pendek dapat ditandaskan bahwa: Sufi dalam bahaya!
OLEH IWAN NURDAYA DJAFAR
SENIN, 30 SEPTEMBER 2019
Related Posts
👉RELATED POSTS : #Tubuh Kosong,
TAGS :
#Tubuh Kosong
Anjuran mencatat ilmu berkata Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wa sallam : “Ikatlah ilmu dengan dengan menulisnya” Bahkan beliau memerintahkan sebagian sahabatnya agar menulis ilmu. Salah satunya adalah Abdullah bin ‘Amru. Beliau bersabda kepadanya ;Tulislah. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya. Tidaklah keluar darinya melainkan kebenaran” Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata ; Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang. Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja. Sampai-sampai Asy-Sya’bi rahimahullah berkata ; “Apabila engkau mendengar sesuatu ilmu, maka tulislah meskipun pada dinding”.
Apapun pekerjaan saya yang sekarang adalah menulis artikel maupun konten blog. Langkah awal yang bagus untuk membangun image, promosi, personal branding dan memperkenalkan barang atau jasa yang saya miliki. Silahkan sauadara mengunjungi dan mengikuti SiteBlog "Suara Mania Post" sehari-hari dengan seiring waktu bergulir terus. Semoga Sukses!
Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?
Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....
👍 POPULER POST
CARA UNTUK BERSYUKUR ATAS NIKMAT YANG DIKARUNIAKAN ALLAH SWT
📯Post Owner
Suara Mania Post
B ersyukur akan membuat kita terbebas dari segala belenggu kecemasan dan kekhawatiran, selain itu bersyukur juga bisa melapangkan rezeki kita. Allah telah berfirman dalam Al – Qur’an : “Jika kalian bersyukur pada-Ku, niscaya kutambah padamu (nikmat-Ku). Tapi jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azabku amatlah keras”. (QS. Ibrahim : 7) Bersyukur menurut islam yakni wujud terimakasih seorang hamba kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diperolehnya. Bersyukur dapat diterapkan dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. Allah Ta’ala berjanji bahwa akan melipatgandakan karunianya kepada orang-orang yang senantiasa bersyukur. Yaitu orang menerima takdirnya dengan ikhlas, lapang dada, menghadapi cobaan dengan bersabar dan tidak mengeluh maka Allah akan menaikkan derajat mereka. Sedangkan orang-orang yang kufur nikmat dan selalu merasa kurang maka hidup mereka tidak diberkahi oleh Allah SWT. Cara untuk bersyukur : “Bersyukur adalah sikap positif yang harus kita miliki agar
HARI KESEHATAN MENTAL SEDUNIA, INI TEMA TAHUN INI DAN SEJARAHNYA
📯Post Owner
Suara Mania Post
Ilustrasi Gambar Hari ini, 10 Oktober, kita memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Mental Health Day. Hari Kesehatan Mental Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan menyebarkan edukasi tentang masalah kesehatan mental di seluruh dunia. Di tahun ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengangkat tema "Perawatan kesehatan mental untuk semua: mari kita wujudkan" atau "Mental health care for all: let's make it a reality". Dilansir dari laman resmi WHO, tema itu berangkat dari pandemi Covid-19 yang berdampak besar pada banyak aspek, terutama kesehatan mental. WHO mengatakan, pandemi telah memengaruhi kesehatan mental banyak orang di semua kalangan umur dan pekerjaan. Kesehatan mental orang-orang yang bekerja di garis depan seperti tenaga kesehatan, kemudian pelajar, orang yang tinggal sendiri, dan mereka yang sudah memiliki kondisi mental sebelumnya sangat terpengaruh selama pandemi. “Seiring dengan kesenjangan pengobatan, kita harus mengat
TAK LAGI MAYORITAS
📯Post Owner
Suara Mania Post
Ada yang mengejutkan dari temuan Pew Research Centre tentang proyeksi masa depan agama yang dirilis pada 2015 lalu. Pada tahun 2050 nanti, Indonesia tak lagi menjadi negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia. Posisinya akan digantikan oleh Pakistan. Sedangkan populasi Muslim terbanyak di satu negara dipegang oleh India. Ya, India menjadi negara non-Muslim dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Jadi, bersiaplah dari sekarang untuk mendengar bahwa kita tak lagi menjadi negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia. Angka fertilitas Muslim Indonesia di bawah rata2 fertilitas Muslim di Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika. Ini kabar baik bagi pemerintah Indonesia yang gencar mengkampanyekan pembatasan angka kelahiran. Tujuannya, agar kita bisa hidup lebih sejahtera. Sedikit anak, banyak rezeki. Baca Juga : Tentara-Allah Di tengah kecenderungan negara-negara Muslim yang makin religius, makin banyak anak, dan karenanya makin miskin, perubahan demografi di Indonesia menja
NERAKA MENURUT SYAIKH SITI JENAR
📯Post Owner
Suara Mania Post
Syaikh Siti Jenar merupakan nama yang menyimpan sejuta misteri. Hingga kini teka teki tersebut belum pernah terjawab. Apakah Syaikh Siti Jenar itu memang benar benar ada sebagai Wali Ma’rifat atau hanya sekedar pitutur luhur simbol-simbol ajaran kearifan masyarakat Jawa. Terlepas dari misteri itu, penulis sebagaimana berbagai sumber telah mengulasnya hanya ingin sedikit memaparkan konsep neraka menurut syaikh siti jenar. Apa itu neraka, berangkat dari konsep kematian yang dipaparkan oleh ajaran syaikh siti jenar, bahwa dunia ini adalah alam kematian, setelah jasad ditinggal nyawa itulah awal kehidupan yang sebenarnya. Dunia ini sebagai alam kematian sehingga dunia ini adalah alam ‘kubur’, pemahaman kubur adalah sesuatu yang ‘tersembunyi’ atau ‘disembunyikan’, contohnya walaupun pasutri telah berumur puluhan tahun, ada-ada saja rahasia atau sesuatu yang tersembunyi di antara keduanya. Karena dunia alam kematian makanya dunia ini disebut penuh kebohongan dan kepalsuan. Berangkat dari
MAN CITY VS NORWICH, AGREGAT 14 -1 TEGASKAN REKOR MENTERENG THE CITIZENS
📯Post Owner
Suara Mania Post
Piala Liga Inggris yang mempertemukan Man City bs Tottenham di Stadion Wembley, Minggu (25/4/2021). Manchester City memiliki rekor mentereng sebagai modal menghadapi Norwich City pada pekan kedua Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris, musim 2021-2022. Laga Man City vs Norwich City itu dijadwalkan berlangsung di Stadion Etihad pada Sabtu (21/8/2021) pukul 21.00 WIB. Pada laga ini, Man City tak hanya datang sebagai tim tuan rumah. Lebih dari itu, mereka menyandang status juara bertahan Liga Inggris. Di sisi lain, Norwich City datang sebagai klub promosi bersama dua tim lain, Watford dan Brentford. Klub berjulukan The Canaries itu berhak promosi ke Premier League setelah menjadi juara Championship, kasta kedua Liga Inggris, musim 2020-2021. Saat bertamu ke markas Man City, Norwich bisa mengukir sejarah sebagai klub kedua yang mampu memenangi laga tandang melawan juara bertahan Premier League setelah promosi sebagai juara Championship. Adapun klub pertama yang mampu mengukir se
Comments
Post a Comment
BERIKAN KOMENTAR ANDA SEUAI TOPI DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ARTIKEL ATAU KONTEN BERIKUT INI : ???