BELIA KUFAH PEMBAWA PESAN UKHUWAH

Belia Kufah Pembawa Pesan Ukhuwah
Lebih dari seribu tahun yang lalu di perbatasan Basrah berhenti sebuah kafilah pasukan para sahabat Nabi yang mulia, Kuda-kuda ditambatkan. pejalan-pejalan kaki diistirahatkan. tapi, lihat apa yang dilakukan sang Komandan, ia turun dari kudanya berdiri menghadap Ka'bah yang berada di seberang sahara. Ia mengangkat tangannya berkali-kali ..Allahu Akbar Allahu Akbar.. duduk dan berdiri, rukuk dan sujud.

Ia rebahkan pipinya air mata mengalir membasahi pasir yang kering dalam desah nafas dan isakan kepedihan

"Ya Allah Pemelihara langit dan yang dinaunginya pemelihara bumi dan yang ditumbuhkannya Pemilik Arasy yang Agung. Inilah Basrah, kumohon kebaikan kota ini, lindungi aku dari kejelekannya, masukkan aku ke tempat yang baik. Bukankah Engkau sebaik-baiknya yang menempatkan orang. Ya Allah Mereka berontak kepadaku, mereka tentang aku Mereka putuskan bai'at kepadaku. Ya Allah Peliharalah darah kaum Muslimin."

Ali bin Abi Thalib bukan komandan baru pasukan mukminin. Di Badar, Uhud, Khaibar dan lain-lain ia tak pernah ragu dalam menyerbu ia tak pernah mundur, karrar ghair farrar.

Di setiap pertempuran tubuhnya penuh luka sayatan pedang, ia tidak pernah menangis, ia tegar kekar sebagai Haidar Sang Singa.

Tapi kini ia menangis ia pandangi Basrah seakan melihat Kota Musibah, ia gumamkan kata-kata duka "Tuhan, peliharalah darah kaum muslimin."

Pasukan pembangkang datang dengan gemerincing tombak dan pedang. Ali berdiri mematung pedangnya bergantung, ia tidak segera menyambut musuh, Ali yang tegar kini ragu dan lesu "Temui mereka ajak bersatu kembali hindari pertumpahan darah," katanya kepada Abdullah bin Abbas.

Ke tengah-tengah musuh yang meradang Ali meneriakkan pesan perdamaian Ia mengangkat Al-Qur'an memandangi pengikutnya, dan air mata itu masih menggelegak di pelupuk matanya,

"Adakah di antara kalian yang mau membawa mushaf ini ke tengah-tengah mereka Sampaikan pesan perdamaian atas nama Al-Qur'an. Jika pedang memotong tangannya yang satu peganglah Al-Qur'an dengan tangan yang lain, jika tangan itupun terpotong gigit Al-Qur'an dengan gigi-giginya sampai ia terbunuh Sampaikan pesan perdamaian atas nama Al-Qur'an"

Seorang pemuda Kufah bangkit menawarkan dirinya dengan kepolosan remaja belia. Ali yang tegar kini ragu dan lesu, ia mencari yang lebih tua tetapi tidak ada. Ia serahkan Al-Qur'an ke tangan yang lembut dan indah"Bawalah Al-Qur'an ini ke tengah-tengah mereka Sampaikan pesan perdamaian atas nama Al-Qur'an, katakan jangan tumpahkan darah kami dan darah kalian."

Ia melejit ke depan musuh mengangkat Al-Qur'an dengan kedua tangannya "Atas nama Al-Qur'an pelihara darah kami dan darah kalian."Di depan pasukan demi pasukan ia mengangkat Al-Qur'an"Atas nama Al-Qur'an pelihara darah kami dan darah kalian."

Pedang menebas tangan kanannya ia angkat Al-Qur'an dengan tangan kirinya "Atas nama Al-Qur'an pelihara darah kami dan darah kalian." Pedang menebas tangan kirinya ia ambil Al-Qur'an dengan gigi-giginya Matanya yang jernih masih menyorotkan pesan perdamaian atas nama Al-Qur'an Dagunya diangkat ke atas dan darah menyiram seluruh tubuhnya, pedang menebas lehernya, darah membasahi tubuhnya, Al-Qur'an dan tanah di bawahnya. Pejuang perdamaian dan ukhuwah terbujur bersimbah darah Ali menggumamkan doa pilu di sampingnya "Ah, sampai juga saatnya kita harus berperang". Baca Juga : Jangan-memandang-zahir-semata

Sejak itu, abad demi abad kaum muslimin dicabik-cabik perpecahan, bahkan tak jarang darah dengan sia-sia ditumpahkan.

Related Posts



Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Comments

Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY : SUARA MANIA POST ||| 🔔siulanmania@gmail.com

👍 POPULER POST

CARA UNTUK BERSYUKUR ATAS NIKMAT YANG DIKARUNIAKAN ALLAH SWT

HARI KESEHATAN MENTAL SEDUNIA, INI TEMA TAHUN INI DAN SEJARAHNYA

TAK LAGI MAYORITAS

NERAKA MENURUT SYAIKH SITI JENAR

MAN CITY VS NORWICH, AGREGAT 14 -1 TEGASKAN REKOR MENTERENG THE CITIZENS

🚀LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

FOLLOWERS