ANGKA NOL DIPERKENALKAN KEPADA AHLI MATEMATIKA

Dunia Barat sekarang adalah kawasan sumber ilmu pengetahuan. Namun dahulu Gudang Ilmu Pengetahuan pernah berkembang pesat dikawasan Timur Tengah.

berabad abad yang lalu, manusia hanya mengenal 9 angka bilangan yakni 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Kemudian, datang angka 0, sehingga jumlah lambang bilangan menjadi 10 buah. Tidak diketahui siapa pencipta bilangan 0, bukti sejarah hanya memperlihatkan bahwa lambang bilangan 0 ditemukan dalam zaman Mesir kuno, bilangan 0 ini juga digunakan di india juga di kawasan semenanjung arab, namun waktu itu bilangan nol hanya sebagai lambang saja. Dalam zaman modern, angka nol digunakan tidak saja sebagai lambang, tetapi juga sebagai bilangan yang turut serta dalam operasi matematika.

Masyarakat dunia sangat mengenal Leonardo Fibonacci sebagai ahli matematika aljabar. Dari Fibonacci inilah bilangan nol dipopulerkan di eropa. Namun dibalik kecermalangan Leonardo Fibonacci sebagai ahli matematika aljabar ternyata hasil pemikirannya sangat dipengaruhi oleh ilmuwan Muslim bernama Muhammad bin Musa Al Khawarizmi.

Al Khawarizmi adalah seorang tokoh ilmuwan muslim yang berasal dari Persia, dilahirkan di Khiva pada tahun 780-850M. ia adalah seorang ahli matematika, astronomi, astrologi, dan geografi, beliau juga menjadi rujukan para ahli matematika.

Berkat Al Khawarizmi inilah bilangan nol diperkenalkan kepada ahli matematika diseluruh dunia. Nol diperkenalkan oleh Al Khawarizmi untuk pertama kalinya dalam buku karyanya. Dalam bukunya, al-Khawarizmi memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka 0 (nol) yang di dasarkan pada sistem India dan huruf arab, beliau juga memperkenalkan Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12.

Peran beliau sangat besar dalam
perkembangan ilmu matematika modern saat ini. tanpa jasa beliau sistem komputerisasi sekarang tidak akan pernah ada.

Angka nol yang digunakan Al Khawarizmi inilah yang hingga kini dipergunakan. Selain itu, dia juga berjasa dalam ilmu ukur sudut melalui fungsi sinus dan tangent, persamaan linear dan kuadrat serta kalkulasi integrasi (kalkulus integral). Tabel ukur sudutnya (Tabel Sinus dan Tangent) adalah yang menjadi rujukan tabel ukur sudut saat ini.

Sebelum al-Khawarizmi memperkenalkan angka nol, para ilmuwan menggunakan abakus dari angka romawi, semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya, untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar dari tempat yang telah ditentukan dalam hitungan.

Akan tetapi, hitungan seperti ini mendapatkan kesulitan bagi kalangan ilmuwan ahli matematika saat itu, dan mereka lebih tertarik untuk mempergunakan raqam al-binji (daftar angka Arab, termasuk angka nol), hasil penemuan al-Khawarizmi ini. Dengan demikian, angka nol baru dikenal dan dipergunakan orang Barat sekitar 250 tahun setelah ditemukan al-Khawarizmi. Dari beberapa bukunya, al-Khawarizmi mewariskan beberapa istilah matematika yang masih banyak dipergunakan hingga kini. Seperti sinus, kosinus, tangen dan kotangen.

Al-Khawarizmi juga adalah ilmuan yang serba bisa beliau juga penemu Algoritma dan Aljabar dalam buku karyanya Aljabr wa Al Muqaballah. Selain ahli dalam matematika al-Khawarizmi juga seorang ahli geografi, sejarah dan juga musik. Karya-karyanya dalam bidang matematika dimaktub dalam Kitabul Jama wat Tafriq dan Hisab al-Jabar wal Muqabla. Inilah yang menjadi rujukan para ilmuwan Eropa termasuk Leonardo Fibonacci serta Jacob Florence.

Al-Khawarizmi juga seorang ahli ilmu bumi. Karyanya Kitab Surat Al-Ard menggambarkan secara detail bagian-bagian bumi. CA Nallino, penterjemah karya al-Khawarizmi ke dalam bahasa Latin, menegaskan bahwa tak ada seorang Eropa pun yang dapat menghasilkan karya seperti al-Khawarizmi ini.

Dengan Kepandaian dan kecerdasannya mengantarkannya masuk ke lingkungan Dar al-Hukama (Rumah Kebijaksanaan), sebuah lembaga penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang didirikan oleh Ma’mun Ar-Rasyid, seorang khalifah Abbasiyah yang terkenal sangat menaruh perhatian pada ilmu pengetahuan. Baca Juga : Kisah-nabi-nuh-yang-sabar-dan-bijaksana

Tulisan ini bertujuan agar saudara saudara muslimku juga lebih memperhatikan ilmu ilmu pengetahuan, jadi saat dipondok tidak hanya belajar tentang fikih saja, tentang syariat saja, agar ummat muslim sekarang bisa maju dan tidak ketinggalan dalam kemajuan ilmu pengetahuan alam, belajar ilmu pengetahuan alam sama seperti belajar ilmu agama, ilmu pengetahuan alam juga diciptakan oleh Allah untuk kepentingan ummat manusia. Sudah saatnya islam bangkit lagi mungkin berawal dari nusantara ini. Wallahu a'lam

Related Posts



Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Comments

Kirim E-mail Anda Dapatkan Artikel Berlangganan Gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY : SUARA MANIA POST ||| 🔔siulanmania@gmail.com

👍 POPULER POST

CARA UNTUK BERSYUKUR ATAS NIKMAT YANG DIKARUNIAKAN ALLAH SWT

HARI KESEHATAN MENTAL SEDUNIA, INI TEMA TAHUN INI DAN SEJARAHNYA

TAK LAGI MAYORITAS

NERAKA MENURUT SYAIKH SITI JENAR

MAN CITY VS NORWICH, AGREGAT 14 -1 TEGASKAN REKOR MENTERENG THE CITIZENS

🚀LINK TAUTAN ARTIKEL SPONSOR

FOLLOWERS