PENGERTIAN ARTIKEL : KARYA TULIS
Tulisan berikut ini menjelaskan pengertian artikel secara bahasa, secara umum, dan dalam konteks media & jurnalistik. Artikel adalah salah satu jenis karya jurnalistik yang biasa dimuat di media massa.
cara menulis artikel
Pengertian Artikel secara Bahasa
Secara bahasa, artikel (artikêl) memiliki pengertian beragam.
Dalam bahasa Indonesia, artikel adalah
Karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar dan sebagainya;
Bagian undang-undang atau peraturan yang berupa ketentuan; pasal;
Unsur yang dipakai untuk membatasi atau memodifikasi nomina, misalnya the dalam bahasa Inggris. (KBBI)
Dalam kamus bahasa Inggris, pengertian artikel juga banyak:
Bagian tulisan yang sering bernomor;
Ketentuan dalam dokumen (seperti kontrak atau kredo);
Komposisi prosa nonfiksi yang biasanya membentuk bagian independen dari publikasi (seperti majalah)
menulis artikel untuk surat kabar;
Dokumen yang menguraikan ketentuan-ketentuan perjanjian — biasanya jamak
Sesuatu atau orang dari jenis atau kelas tertentu dan khas (Merriam-Webster).
Menurut Cambridge Dictionary, pengertian artikel adalah sebuah tulisan yang membahas subjek tertentu dan dipublikasikan di media massa, seperti koran, majalah, atau di internet.
Pengertian Artikel di Media dan Jurnalistik
Dalam konteks media, yang dimaksud artikel adalah pengertian nomor 1 dalam bahasa Indonesia dan nomor 3, yakni karya tulis atau tulisan.
Dalam konteks jurnalistik, artikel adalah jenis tulisan selain berita dan feature. (Baca: Jenis-Jenis Tulisan Jurnalistik).
Berbeda dengan berita yang berisi paparan fakta peristiwa, artikel adalah tulisan berisi opini, pendapat, atau pemikiran penulisnya tentang suatu masalah atau peristiwa.
Dalam menulis berita, wartawan tidak dibolehkan memasukkan opini. Berita hanya menyajikan fakta atau data peristiwa dalam bingkai unsur berita 5W+1H.
Jika mau beropini atau mengemukakan pendapatnya tentang suatu topik, wartawan bisa menulis artikel. Dalam surat kabar, tulisan opini biasanya disatukan dalam satu halaman bersama jenis tulisan opini lainnya –tajuk rencana (editorial), kolom, pojok, dan surat pembaca.
Dalam buku Kamus Jurnalistik, saya mengartikan artikel sebagai berikut:
Karangan atau tulisan tentang suatu masalah berikut pendapat subjektif penulisnya tentang masalah tersebut yang dimuat di media;
Sebuah karangan faktual (nonfiksi) tentang suatu masalah secara lengkap, yang panjangnya tak tentu, untuk dimuat di suratkabar, majalah, buletin, dan sebagainya, dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, menawarkan pemecahan suatu masalah, atau menghibur.
Rillan E. Wolseley dalam Understanding Magazines (Iowa, 1969:439) mendefinsikan artikel sebagai karangan tertulis yang panjangnya tidak dapat ditentukan, dimana tujuannya untuk menyampaikan gagasan maupun fakta dengan maksud meyakinkan, mendidik, ataupun menghibur.
Karakteristik Artikel
Ciri utama artikel atau tulisan opini di media massa ada tiga:
1. By Line.
Mencantumkan nama penulisnya, baik nama asli maupun nama samaran (nama pena). Konten atau isi artikel hakikatnya tanggung jawab penulis karena artikel adalah karya individual. Nama penulis biasanya dicantumkan di bawah judul, diawali dengan kata “oleh”.
2. Berisi Pendapat Penulis.
Ini yang menjadi pembeda utama artikel dengan berita atau feature. Artikel didominasi opini, pendapat, pemikiran, atau gagasan penulisnya. Fakta atau kutipan berita dalam artikel hanya sebagai pendukung atau penguat argumentasi penulis.
Dalam berita, tidak boleh ada opini karena berita hanya berisi paparan fakta atau data peristiwa.
“Lupakan jika Anda punya pendapat,” kata Paul Bradshaw dari Birmingham University dalam “How to be a journalist“.
“Apakah Anda pikir ada yang peduli dengan pendapat Anda tentang kondisi kereta? Atau makanan GM? Atau perundungan? Kecuali jika Anda menulis kolom opini (yang tidak mungkin) atau sebuah ulasan, tetap objektif . Pikirkan diri Anda sebagai penasihat pernikahan: ajukan pertanyaan dan biarkan sumber Anda yang berbicara”
Forget you have an opinion. Do you think anyone cares what you think about the condition of trains? Or GM food? Or bullying? Unless you are writing an opinion column (which is unlikely) or a review, remain objective*. Think of yourself as a marriage counsellor: ask the questions and let your sources do the talking.
Lagi pula, kode etik jurnalistik menyebutkan, wartawan tidak boleh mencampurkan fakta dan opini. Fakta yang bercampur opini pun membingungkan pembaca (lihat hasil studi Poynter: News or Opinion>>Berita-atau-opini-online).
3. Judul Ringkas dan Bukan Kalimat Lengkap
Berbeda dengan judul berita yang biasanya berupa kalimat lengkap (minimal Subjek + Predikat), judul artikel umumnya berupa subjek saja yang menggambarkan isi tulisan. Simak judu-judul artikel opini di laman Pikiran Rakyat.
Untuk memahami pengertian artikel lebih lengkap, termasuk struktur naskah tulisan dan cara menulisnya, Baca juga : Cara-menulis-artikel. Wasalam. (romeltea.com)
Comments
Post a Comment
BERIKAN KOMENTAR ANDA SEUAI TOPI DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ARTIKEL ATAU KONTEN BERIKUT INI : ???