SAAT ABU NAWAS MENGUNGKAP PEMERAS DALAM ISTANA
Hamba mohon keadilan dari Baginda,” adu sang penjaga gerbang. Baginda segera memerintahkan pengawal untuk memanggil Abu Nawas. Setelah Abu Nawas berada di hadapan Baginda ia ditanya. "Hai Abu Nawas! Benarkah kau telah menaboki penjaga gerbang istana ini berkali-kali?” tanya Baginda Raja. "Ampun Tuanku, hamba melakukannya karena sudah sepatutnya dia menerima tabokan itu,” jawab Abu Nawas. "Apa maksudmu? Coba kau jelaskan sebab musababnya kau menaboki orang itu?" tanya Baginda.
"Tuanku, hamba dan penunggu pintu gerbang ini telah mengadakan perjanjian bahwa jika hamba diberi hadiah oleh Baginda maka hadiah tersebut akan dibagi dua. Satu bagian untuknya satu bagian untuk saya. Nah pagi tadi hamba menerima hadiah tabokan berkali-kali dari Baginda, maka saya berikan pula hadiah itu kepadanya," jelas Abu Nawas.
"Hai penunggu pintu gerbang, benarkah kau telah mengadakan perjanjian seperti itu dengan Abu Nawas?" tanya Baginda. "Benar Tuanku, tapi hamba tiada mengira jika Baginda memberikan hadiah pukulan," jawab penunggu pintu gerbang. “Dasar tukang peras, sekarang kena batunya kau. Abu Nawas tidak bersalah. Bahkan sekarang aku tahu bahwa penjaga pintu gerbang istana adalah orang yang suka narget, suka memeras orang. Kalau kau tidak merubah kelakuan burukmu itu, sungguh aku akan memecat dan menghukum kamu,” tutur Baginda Raja. Baca Juga : Hari-kesehatan-mental-sedunia-ini-tema
Comments
Post a Comment
BERIKAN KOMENTAR ANDA SEUAI TOPI DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ARTIKEL ATAU KONTEN BERIKUT INI : ???