TENTARA ALLAH
Saya baru baca buku "Perfect Soldier." Ini buku lama sebetulnya, tapi baru sempat saya baca sekarang. Saya kira, ini adalah satu-satunya buku yang seluruhnya menceritakan biografi pelaku teror 9/11. Umumnya, buku2 serupa lebih banyak mengulas peristiwanya. Biodata para teroris biasanya dijelaskan sambil lalu saja.
Penulisnya, Terry McDermott, adalah seorang wartawan senior Los Angeles Times yang sangat piawai dalam mengulas isu-isu Islam dan Timur Tengah. McDermott melakukan riset selama berbulan2, mengunjungi jaringan Mohammed Atta dkk, di Hamburg, Cairo, Peshawar, Karachi, Jakarta, dan berbagai tempat lain yang terkait dengan para teroris. Dia juga mewawancarai setiap anggota keluarga, kenalan, teman, dosen, ibu kos, penjaga toko, dan pacar para pelaku. Sebuah kerja yang luar biasa.
Puzzle demi puzzle dijahitnya dengan sangat rapi, meyakinkan. Para teroris itu adalah orang-orang biasa, bukannya monster atau para penjahat dengan wajah bringas. Atta, yang menerbangkan American Airlines 11, adalah anak mami yang terpaksa kuliah ke Jerman karena ayahnya ingin dia kuliah sampai S3. Masalahnya, nilai S1 dia tak cukup untuk melanjutkan kuliah di Cairo University. Dengan ogah-ogahan dia berangkat ke Jerman, sambil membayanngkan wajah dua kakaknya yang sukses di Cairo.
Pilot lain, Ziad Jarrah, juga anak mami, hidupnya berkecukupan. Ayahnya seorang birokrat di Lebanon. Pamannya anggota parlemen yang pernah menjadi menteri. Hidupnya 100% sekuler. Dia baru sadar bahwa dirinya seorang Muslim pada saat SMP. Agama benar2 tak penting baginya. Tapi, Hamburg mengubah segalanya. Pertemuan dengan Atta dan Ramzi, dua pendiri Sel Hamburg, mengubah nasib dan masa depannya. Ziad adalah satu2nya pilot yang tak berhasil mencapai target. Pesawatnya jatuh di Pennsylvania, akibat penumpangnya mengeroyok dia dan kawan-kawannya.
Dari dulu saya bertanya-tanya mengapa pesawat ini gagal mencapai Gedung Putih? Jawabannya ada di buku ini. United 93 adalah satu-satunya pesawat yang penyerangnya cuma 4 orang. Di pesawat lainnya 5 orang. Kekurangan satu kru membuat operasi berantakan. Mengapa cuma 4 orang? Karena Ramzi, tidak dapat visa. Berkali2 dia mengajukan visa, ditolak. Maklum, dia punya catatan buruk di imigrasi Amerika: pendatang gelap. Alhasil, peran Ramzi diganti Hani Hanjour, satu2nya pilot yang bukan anggota Sel Hamburg. Hani ditunjuk Osama ben Laden menggantikan Ramzi, yang gagal berangkat.
Ramzi ditangkap beberapa jam setelah peristiwa penyerangan itu terjadi. Lokasinya di Karachi, dalam perjalanan menuju Peshawar, markas al-Qaeda. Sampai kini, dia masih hidup, di penjara Guantanamo, bersama belasan tersangka lainnya, yang diciduk CIA berkat pengakuan Ramzi. Baca Juga : Sekelumit-tentang-sosok-abu-nawas
Atta dan Ramzi pada mulanya hanya datang ke mesjid al-Quds di Hamburg untuk shalat Jumat. Tapi, belakangan mereka ketagihan datang ke sana. Para khatibnya memikat, berbicara tentang tentara Allah, surga, dan para bidadari yang selalu perawan. Belakangan, mereka membuat majelis pengajian yang secara rutin mendatangkan penceramah dari Maroko dan negara Arab lainnya. Tema pengajiannya bermacam2, tapi yang tak pernah lepas dibahas adalah: kekejaman Israel di Palestina dan kejahatan Amerika di Timur Tengah. Dari sini, mereka berkenalan dengan jaringan jihadis, hingga kemudian membawa mereka ke Afghanistan, bertemu Osama bin Laden. Beberapa kali.
Cerita tentang Atta dkk tak jauh beda dengan cerita Hambali, Imam Samudra, Amrozi, dan para pelaku bom bunuh diri di Indonesia. Semuanya terpapar ideologi jihadis, lewat lingkungan dan pergaulan. Kekecewaan-kekecewaan personal menjadi pemantiknya. Mohamed Atta dkk, semula adalah orang baik-baik yang tak sanggup menjadi pembunuh. Agama menuntun dan mengajari mereka bagaimana melakukannya tanpa merasa berdosa. Penulis FB Oleh : Luthfi Assyaukanie
Comments
Post a Comment
BERIKAN KOMENTAR ANDA SEUAI TOPI DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ARTIKEL ATAU KONTEN BERIKUT INI : ???