Pengaruh
Pikiran Terhadap Jati Diri
“Bagaimanapun,
jati diri manusia dipengaruhi oleh kebiasaan dan pikirannya sehari-hari,bukan
dipengaruhi oleh watak alamiah dan lingkungannya.”(Ibnu Khaldun, 2006, hlm. 100).
Jati
diri itu diri yang sejati, diri yang semestinya, diri yang seharusnya sesuai
kondisi awal kita diciptakan. Ketelanjangan saat kita dilahirkan, bermakna
sejak awal kita tidak membawa apa-apa, dan akan kembali seperti itu juga.
Tangisan saat pertama kali menghirup udara, bermakna sejak awal kita
membutuhkan sesuatu diluar diri kita, dan saat kembali orang lain yang menangisi
kita. Kepala keluar dulu dibanding kaki, bermakna berpikirlah secara baik
sebelum melakukan sesuatu.
Menemukan
jati diri tidak semudah memahami diri, sebab jati diri hanya ditemukan bila
kita mau mencarinya dalam diri kita sendiri. Ada apa dengan kita? Apa kebutuhan
kita? Apa kewajiban dan hak kita? Kemana kita akan kembali? Dan lain
sebagainya. Ragam pertanyaan mendasar tersebut harus dicari jawabannya bila
ingin menemukan jati diri kita, meski tidak sempurna.
Penemuan
jati diri antar manusia itu berbeda, karena sejak awal manusia memang diciptakan
dalam kondisi waktu, tempat, dan keadaan yang berbeda. Disamping itu, konsep
jati diri yang ditemukan juga berbeda mengikuti ragam pikiran yang melatarbelakangi
bersifat negatif, jati diri yang ditemukan tentu negatif, begitu juga
sebaliknya.
👉RELATED POSTS : TUBUH KOSONG,
Comments
Post a Comment
BERIKAN KOMENTAR ANDA SEUAI TOPI DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ARTIKEL ATAU KONTEN BERIKUT INI : ???