MAKNA IKHSAN :
“Itulah yang dianggap Syekh Siti Jenar Hyang Widi. Ia berbuat baik dan
menyembah atas kehendak-NYA. Tekad lahiriahnya dihapus. Tingkah lakunya
mirip dengan pendapat yg ia lahirkan. Ia berketetapan hati untuk
berkiblat dan setia, teguh dalam pendiriannya, kukuh menyucikan diri
dari segala yg kotor, untuk sampai menemui ajalnya tidak menyembah
kepada budi dan cipta. Syekh Siti Jenar berpendapat dan menggangap
dirinya bersifat Muhammad, yaitu sifat rasul yg sejati, sifat Muhammad
yg kudus.”
“Gusti Zat Maulana. Dialah yg luhur dan sangat sakti, yg berkuasa maha
besar, lagipula memiliki dua puluh sifat, kuasa atas kehendak-NYA.
Dialah yg maha kuasa, pangkal mula segala ilmu, maha mulia, maha indah,
maha sempurna, maha kuasa, rupa warna-NYA tanpa cacat seperti hamba-NYA.
Di dalam raga manusia Ia tiada nampak. Ia sangat sakti menguasai segala
yg terjadi dan menjelajahi seluruh alam semesta, Ngidraloka”. Baca Juga : Neraka-menurut-syaikh-siti-jenar
Dua kutipan di atas adalah aplikasi dari teologi Ihsan
menurut Syekh Siti Jenar, bahwa sifatullah merupakan sifatun-nafs. Ihsan
sebagaimana ditegaskan oleh Nabi dalam salah satu hadistnya (Sahih
Bukhari, I;6), beribadah karena Allah dgn kondisi si ‘Abid dalam keadaan
menyaksikan (melihat langsung) langsung adanya si Ma’bud. Hanya sikap
inilah yg akan mampu membentuk kepribadian yg kokoh-kuat, istiqamah,
sabar dan tidak mudah menyerah dalam menyerukan kebenaran.
Sebab Syekh Siti Jenar merasa, hanya Sang Wujud yg
mendapatkan haq untuk dilayani, bukan selain-NYA. Sehingga, dgn kata
lain, Ihsan dalam aplikasinya atas pernyataan Rasulullah adalah
membumikan sifatullah dan sifatu-Muhammad menjadi sifat pribadi. Baca Juga : TUBUH KOSONG DENGAN MATA HATI
👉RELATED POSTS : TUBUH KOSONG,
Comments
Post a Comment
BERIKAN KOMENTAR ANDA SEUAI TOPI DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ARTIKEL ATAU KONTEN BERIKUT INI : ???